Latest News

Wednesday, July 31, 2013

Misa Kudus "Melampaui Ruang Dan Waktu"

Penghubung paling kentara dari ajaran Protestan dengan Katolik mengenai Misa adalah bahwa Kristus telah wafat �satu kali untuk semua� (Ibr 9:26-28; 10:10), yang atasnya Gereja akan berkata, �Amin!� Gereja telah selalu mengajarkan bahwa Korban tunggal Kristus dan Korban Ekaristi (Misa) adalah �satu korban tunggal�, dan bahwa Korban Ekaristi� menghadirkan lagi (menjadikan hadir)� Korban Kristus di Salib (Katekismus, no. 1366-67, penekanan asli). Bagaimana hal ini dapat terjadi? Allah Putra menciptakan ruang dan waktu sehingga Ia tidak terikat olehnya (Yoh 1:1-13).


Misa penutupan WYD 2013
Sebagai Yang Abadi, Kristus mengada diluar ruang dan waktu sehingga keseluruhan sejarah secara serempak hadir dihadapanNya. Kita tidak dapat sepenuhnya memahami kemahakuasaan Allah. Sebagaimana dogma mengenai Trinitas atau hakikat Kristus sebagai manusia dan Allah, kemahakuasaan Allah melampaui kemampuan kita untuk memahami, namun tidak bertentangan dengan akal. Berargumen bahwa Allah dibatasi oleh ruang dan waktu berarti berargumen bahwa Allah bukanlah mahakuasa dan dengan demikian bukanlah Allah.

Kita juga dapat berbicara mengenai kemampuan Allah untuk hadir dalam waktu di bumi dan juga di luar waktu di Surga. Bagi Allah yang abadi dan tidak berubah, segala sesuatu ada sebagaimana adanya Ia. Sedangkan bagi kita manusia, segala sesuatu yang kita alami terikat oleh ruang dan waktu. Karena Putra Allah adalah kekal dan melampaui waktu, apa yang Ia lakukan sebagai Allah-Manusia dalam sejarah dapat melampaui waktu. 

Dengan demikian Korban Kristus di Kalvari adalah satu kali untuk semua, namun tidak pernah berakhir; ia senantiasa terjadi, tidak terikat oleh waktu. Maka, ketika kita menghadirkan lagi Korban tunggal Kristus pada saat Misa, sesungguhnya Allah memampukan kita untuk menjadikan diri kita hadir pada Korban yang melampaui waktu ini. Analoginya, kita menjadi �hadir� pada matahari setiap pagi. Matahari pada dasarnya tetap berada di tempatnya, sementara kita relatif berubah terhadap matahari karena rotasi bumi sehari-harinya.

Korban Ekaristi telah diramalkan oleh Nabi Maleakhi: �Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan Korban bagi namaKu besar diantara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam� (Mal 1:11). Gereja melihat ayat ini sebagai nubuat akan Korban Misa karena adakah Korban lainnya yang sungguh-sungguh murni yang dapat dipersembahkan oleh orang-orang Kristiani di seluruh dunia setiap harinya?

Hakikat Misa yang melampaui sejarah pertama-tama dinyatakan ketika Kristus mempersembahkan Tubuh dan Darah mulia-Nya pada malam Perjamuan Terakhir, sehari sebelum Ia sungguh-sungguh wafat di Salib (Katekismus, no.1337 � 40). Hal ini kemudian terungkap dalam Misa yang dipersembahkan oleh para muridNya. 

Santo Paulus mencatat bahwa Korban Kristus sebagai Anak Domba Paskah yang baru adalah satu kali untuk semua, tetapi ia juga menjelaskan bahwa bagaimanapun juga perayaannya berlanjut dalam rentang sejarah: �Sebab Anak Domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.� (1 Kor 5:7-8). Dengan demikian, jasa-jasa Korban Kristus diterapkan pada orang-orang Kristiani selama berabad-abad.

Kita berbicara mengenai Ekaristi sebagai sebuah Korban tanpa Darah. Kristus tidak dibunuh dalam setiap Misa. Jika demikian halnya, maka pasti ada banyak korban dan Kristus tidaklah mati �satu kali untuk semua.� Namun, Konsili Trente mengajarkan bahwa pada setiap Misa, �Kristus yang sama yang dulu mempersembahkan diri-Nya hanya satu kali dalam sebuah cara yang di atas Altar Salib, kini hadir dan dikorbankan secara tidak berdarah (Doctrina de ss. Missae Sacrificio, c. 2: DS 1743; bdk. Ibr 9:14, 27)� (Katekismus, no. 1367).

Disalin ulang oleh Katolisitas Indonesia dari Faith Facts volume 2 hal 76-79

Tuesday, July 30, 2013

Lima Cara Pertobatan Sejati

Apakah engkau ingin aku menyebutkan juga cara-cara tobat sejati? Ada banyak cara dan variasi, dan semuanya menghantarmu ke surga.

Cara tobat pertama adalah menggugat dosa-dosamu sendiri: Jadilah yang pertama mengakui dosa-dosamu, maka engkau akan dibenarkan. Karena alasan ini juga, pemazmur menulis: �aku berkata: `Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.� Sebab itu, engkau juga patut mengakui dosa-dosamu sendiri; hal itu akan menjadikan cukup alasan bagi Tuhan untuk mengampunimu, sebab orang yang menggugat dosa-dosanya sendiri lebih lambat dalam melakukan dosa-dosa itu lagi. Bangkitkanlah nuranimu untuk menggugatmu dalam rumahmu sendiri, agar ia tidak menjadi pendakwamu di hadapan tahta pengadilan Tuhan.
St. Yohanes Krisostomus

Jadi, itu adalah suatu cara tobat yang sangat baik. Cara tobat yang lain, yang tak kalah pentingnya, adalah mengenyahkan dari benak kita rasa sakit yang diakibatkan oleh para musuh kita, agar kita dapat menguasai amarah kita, dan agar kita dapat mengampuni kesalahan sesama hamba dosa terhadap kita. Maka, dosa-dosa kita terhadap Tuhan juga akan diampuni. Dengan demikian, engkau mendapatkan suatu cara untuk menebus dosa-dosamu: Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.


Apakah engkau ingin tahu cara yang ketiga? Cara yang ketiga menyangkut doa yang tekun, sungguh dan keluar dari dalam lubuk hati.

Jika engkau ingin mendengar yang keempat, aku akan menyebutkan amal kasih, yang sungguh besar kuasanya dan luas jangkauannya.

Jika, terlebih lagi, orang hidup bersahaja dan rendah hati, tak kurang dari hal-hal yang telah aku sebutkan di atas, maka dosa-dosa diampuni. Bukti akan hal ini adalah pemungut cukai yang tak ada perbuatan baiknya yang pantas disebutkan, tetapi ia justru mempersembahkan kerendahan hatinya dan dibebaskan dari beban dosa yang berat.

Demikianlah, telah aku tunjukkan kepadamu lima cara tobat sejati: menggugat dosa-dosamu sendiri, mengampuni kesalahan sesama yang bersalah kepada kita, doa, amal kasih dan kerendahan hati.

Jadi, janganlah engkau berpangku tangan, melainkan berjalanlah setiap hari di kelima jalan di atas; kelima cara tersebut mudah dilakukan dan kalian tak dapat berdalih kalian tak mampu. Sebab, meskipun engkau hidup berkekurangan, engkau senantiasa dapat memadamkan amarahmu, rendah hati, berdoa dengan tekun dan menggugat dosa-dosamu sendiri; kemiskinan bukanlah halangan. Kemiskinan bukanlah suatu rintangan dalam melaksanakan perintah Tuhan, meskipun ketika hal itu sampai pada cara tobat yang berhubungan dengan memberikan uang (amal kasih, maksudku). Janda miskin itu membuktikannya ketika ia memasukkan dua pesernya ke dalam kotak!

Sekarang, setelah kita tahu bagaimana menyembuhkan luka-luka kita ini, marilah kita menggunakan obatnya. Lalu, ketika kita telah memperoleh kembali kesehatan kita yang sempurna, kita dapat datang ke meja perjamuan yang kudus dengan penuh keyakinan, pergi dengan gemilang menghadap Kristus, raja kemuliaan, dan memperoleh berkat-berkat abadi melalui rahmat, belas kasihan dan kebaikan hati Yesus Kristus, Tuhan kita.

+Dominus illuminatio mea et salus mea!+

Wednesday, July 24, 2013

Evangelisasi Orang Muda Katolik

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, dunia kini digoncangkan oleh sorak-sorai orang muda Katolik di bukit Corcovado (Rio De Janairo). Tema WYD 2013 (23-28 Juli 2013) kali ini yaitu memanggil orang-orang muda Katolik sedunia untuk menerima panggilan misi, hidup sebagai saksi Kristus yang bangkit. �Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku.� (Mat 28:19). Dari kutipan ini kita diajak untuk menjadi Missionaris bagi setiap orang yang membutuhkan kasih Tuhan. Seringkali kita berpikir sebagai orang muda Katolik, 'aku masih terlalu muda' seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya. Allah tidak memandang orang dari umur, rupa dan jenis kelamin. Kita telah dibaptis didalam nama Kristus dan telah dicurahi rahmat penguatan dan pendewasaan Iman didalam Sakramen Krisma.


Kita mempunyai tanggung jawab besar untuk berani mewartakan Iman Katolik. Iman kebenaran bagi dunia yang penuh kegelapan. Banyak anak muda zaman kini yang hidupnya dilanda budaya dan isme-isme yang berdampak buruk bagi hidupnya, sebagai contoh budaya hedonisme, konsumerisme, relativisme, masa bodoh dengan agamanya sendiri. Dan sekarang adalah waktunya dimana kita semua sebagai orang muda Katolik mampu melawan arus buruk tersebut dengan mengejar kekudusan hidup.

Kita bisa melihat riwayat hidup Santo-santa yang umurnya masih belia, sebagai contoh Santo Dominikus Savio. Santo Dominikus Savio adalah seorang anak muda yang masih belia namun begitu mencintai kekudusan, ia adalah murid dari Santo Yohanes Bosco, kini apabila kita semua membaca dengan lubuk hati yang terdalam maka kita akan merasa 'ditampar� oleh kekudusan yang dimiliki oleh Santo Dominikus dan tentu akan merasa malu besar akan kehidupan yang diharumi oleh harum kekudusan.

Sungguh dizaman sekarang, kita harus sadar bahwa kita telah menerima berkat luar biasa dari Konsili Vatikan II dimana setiap orang yang telah dibaptis mempunyai kewajiban untuk mewartakan Imannya, dan tentu mewartakan Injil bukan hanya tugas para kaum klerus. Namun kita semua! Yang percaya bahwa Kristus telah wafat dan bangkit dari alam maut, yang telah mendirikan GerejaNya sendiri diatas Sang Petrus.

Kita tentu mengenal Rasul Paulus yang merupakan seorang pendosa yang bertobat dan menjadi pewarta iman yang begitu bersemangat mewartakan Sabda Kristus. Dia di jebloskan kedalam penjara, digiring ke pengadilan, diancam dengan hukuman mati. Namun ia sama sekali tidak gentar menghadapi semua itu, ia mewartakan Sabda Kristus sebagai bentuk ungkapan rasa cintaNya akan Tuhan. Perjumpaannya dengan Tuhan dalam perjalanannya ke Damsyik, mengubah ia yang dulunya sebagai seorang pembunuh bayaran untuk membunuh murid-murid Kristus, menjadi seorang manusia baru. Semangat Rasul Paulus untuk mewartakan Kristus, dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk juga melakukan tugas pewartaan. 

Tugas pewartaan yang dulu dilakukan oleh Rasul Paulus dengan berjalan kaki, menjelajahi samudra luas, mengalami penghinaan dan penderitaan, sampai akhirnya menyerahkan nyawa demi Kristus yang tersalib, kini menjadi tugas yang harus kita emban bersama. Hanya seja sekarang jaman dan keadaannya berbeda. Dengan kehidupan yang diwarnai dengan informasi digital, cyberspace, maka tugas mewartakan Kristus menjadi lebih mudah bagi kita. Kita dapat melakukan semuanya dari rumah, asal terhubung dengan kabel internet. Berikut ini adalah beberapa prinsip ajaran Rasul Paulus yang mungkin dapat kita jadikan sebagai patokan dasar pewartaan kita yang saya ambil dari Katolisitas.org:

Santa Perawan Maria Aparecida (Pelindung Brazil)
1. Beritakanlah Injil!
�Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.� (1 Kor 9:16) Rasul Paulus mempunyai kecintaan yang besar kepada Injil. Maka pewartaannya tentang Kristus juga merupakan pewartaan akan segala pengajaran dan perintah Kristus dalam Injil. Semangat Rasul Paulus ini harus mendorong kita untuk juga semakin bersemangat untuk membaca Kitab Suci, merenungkannya dan melaksanakannya; supaya Injil menjadi sungguh hidup di dalam keseharian kita. Dengan kata lain, Injil yang kita imani itu menentukan sikap hidup, pikiran dan tutur kata kita; inilah sesungguhnya bentuk pewartaan yang sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasul Paulus (Flp 1:27). Selanjutnya Injil inilah yang harus kita wartakan dalam tugas kerasulan kita sebagai katekis.

2. Berpegang pada pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja
�Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari  kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.� (2 Tes 2:15) Rasul Paulus mengajarkan kepada kita agar berpegang kepada ajaran-ajaran para rasul, baik yang disampaikan secara lisan -yaitu Tradisi Suci- maupun yang tertulis -yaitu Kitab Suci. Dengan demikian, jika kita mengikuti jejak Rasul Paulus dalam pewartaan Sabda Tuhan, selain kita menyampaikan ajaran yang tertulis dalam Kitab Suci, kita harus juga menyampaikan ajaran Tradisi Suci yaitu pengajaran dari para Bapa Gereja dan Magisterium, yang walaupun tidak termasuk di dalam Kitab Suci namun berasal dari sumber yang sama -yaitu dari Kristus, para rasul dan para penerus mereka- sehingga baik Kitab Suci maupun Tradisi Suci perlu mendapat penghormatan yang sama.

Di samping sumber Kitab Suci dan Tradisi Suci, Rasul Paulus juga mengajarkan untuk �Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat (ekklesia = Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.� (1Tim 3:15 ) Dari sini kita tahu, bahwa Rasul Paulus sangat menghargai Gereja. Dan penghargaan dan ketaatan Rasul Paulus akan keputusan Gereja diwujudkan dengan mentaati segala sesuatu yang diputuskan dalam Konsili Yerusalem I.

3. Memberitakan Kristus: kebangkitan-Nya tak terlepas dari kurban salib-Nya
�Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.� (1Kor 2:2)Rasul Paulus mengajarkan kepada kita agar tidak ragu untuk mewartakan Kristus yang disalibkan, sebab kebangkitan-Nya tidak pernah terlepas dari sengsara dan wafat-Nya di kayu salib. Maka sebagai umat Kristiani, seharusnya kita tidak menekankan hanya pada hal kebangkitan Kristus dan mengabaikan sengsara dan wafat-Nya, sebab tidak ada hari Minggu Paskah tanpa hari Jumat Agung. Sebenarnya tantangan pewartaan Rasul Paulus kepada kaum Yahudi dan kepada kaum Yunani pada jamannya juga masih relevan saat ini. Sebab pewartaan Yesus yang disalibkan itu memang menjadi batu sandungan bagi banyak orang, dan sering dianggap sebagai kebodohan bagi kaum cendekiawan dunia. Namun bagi kita yang percaya, Kristus yang disalibkan merupakan kekuatan dan hikmat Allah (lih. 1 Kor 1:23).

4. Menjangkau semua orang, karena Allah menghendaki semua orang diselamatkan
�[Allah] menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.� (1 Tim 2:4) Pesan pewartaan berikutnya yang perlu disampaikan sehubungan dengan Kristus yang disalibkan adalah: melalui kurban salib-Nya itu, Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Jadi pesan ini jugalah yang harus kita sampaikan saat kita mewartakan Kristus.

5. Pewartaan iman, pengharapan dan kasih, di dalam Kristus
�Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman�. � (Ef 2:8)�. �yang bekerja oleh kasih� (Gal 5:6) �karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, (1Tim 4:10) �[karena] kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.� (Rom 6:11). Pewartaan Kristus yang tersalib itu adalah pewartaan kebenaran akan kasih karunia Allah kepada kita manusia, dan dengan mengimaninya dan mewujudkan iman itu di dalam perbuatan kasih, kita diselamatkan. Pewartaan akan pentingnya iman yang tak terpisahkan dari kasih ini menjadi salah satu inti pengajaran Rasul Paulus. Walaupun sebelum bertobat ia berlatar belakang Farisi yang sangat taat kepada hukum Taurat, namun setelah perjumpaannya dengan Kristus, Rasul Paulus mengetahui bahwa manusia diselamatkan bukan dari melakukan hukum Taurat tetapi karena kasih karunia Allah yang mengubah seseorang sehingga ia memperoleh hidup yang baru di dalam Kristus.

Sehingga apalagi yang kita tunggu? Gunakanlah segala-galanya untuk mewartakan kasih, Sabda dan Kurban Kristus bagi setiap orang. Pergilah dan jadilah saksi sukacita perjumpaan dengan Kristus yang bangkit.

Dominus illuminatio mea!

Saturday, July 20, 2013

Patron World Youth Day 2013


Dunia saat ini sedang menantikan gegap gempita perayaan World Youth Day. Perayaan Hari Kaum Muda Sedunia, kali ini bertempat di Rio de Janeiro, Brazil yang akan berlangsung pada tanggal 23-28 Juli 2013. Pada hari yang penting ini, Gereja Katolik menetapkan 18 orang kudus yang terdiri dari 5 sebagai Pelindung (Patron) dan 13 Perantara Doa (Intercessor) bagi WYD 2013 ini agar para orang muda Katolik, mungkin terkesan iri kepada gaya hidup orang kudus. Dimana banyak anak muda di masa sekarang yang hidupnya dilanda ketidakkudusan, free sex, konsumerisme, masa bodoh dengan agamanya sendiri. Berikut ini daftar dan penjelasan singkat ke-18 orang kudus tersebut beserta doa-doa singkat yang berasal dari rio2013.com. Semoga teladan Para Kudus ini meneguhkan iman kita akan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya yang kudus.

PATRON WYD 2013
Santa Perawan Maria Aparecida
Pelindung Gereja dan Keluarga


Pada tahun 1717, tiga nelayan yang sedang dalam perjalanan menjala ikan di perairan sungai Paraiba, menemukan patung Bunda Maria. Oleh karena banyaknya mujizat dan meningkatnya devosi kepadanya, St. Perawan Maria Aparecida dinyatakan sebagai Santa Pelindung Brazil pada 1930 dan beberapa tahun setelahnya sebuah basilika didirikan untuk menghormati St. Perawan Maria Aparecida yang setiap tahunnya menerima jutaan peziarah. WYD memohon perlindungan St. Perawan Maria Aparecida sebagai Pelindung Gereja dan Keluarga.
Doa: Bunda Allah dan bundaku, janganlah berhenti mendoakan keluargaku. Hari ini, aku menyerahkan diriku kepadamu. Amin 

Santo Sebastianus
Prajurit dan Martir Iman

Santo Sebastianus lebih memilih imannya kepada Kristus dari pada kehormatan sipil atau militer. Oleh karena hal ini, ia dikeluarkan dari kemiliterannya dan meninggal dalam penganiayaan terhadap umat Katolik oleh Kaisar Romawi Diokletianus pada tahun 300. Kita dapat melihat keberanian dan cinta kepada Tuhan Yesus dalam kehidupan Santo Sebastianus. WYD memohon perlindungan St. Sebastianus sebagai Prajurit dan Martir Iman.
Doa: Semoga perantaraanmu memberikan saya rahmat untuk taat kepada Allah daripada kepada manusia dan untuk menjadi Prajurit Kristus. Amin. 
.
Santo Antonius dari Santana Galvao
Pewarta Damai dan Kasih

Lahir di Guaratingueta pada tahun 1739. Ia lahir dalam keluarga yang kaya dan punya kehormatan besar namun ia menolak itu semua dan masuk ke dalam Ordo Hina Dina (Fransiskan). Ia adalah pewarta damai dan kasih dengan kata-kata dan perbuatan. Dan menjadi seorang model pewarta. Mujizatnya dimulai sejak ia masih hidup di mana pil-pil yang ia buat sendiri menghasilkan daya kesembuhan yang amat brilian. WYD memohon perlindungan St. Antonius dari Santana Galvao sebagai Pewarta Damai dan Kasih.
Doa: Aku berdoa, semoga dengan teladanmu aku akan menjadi promotor damai dan kasih pada setiap langkah hidupku. Amin.

Santa Teresa dari Lisieux
Pelindung Misi

St. Teresa dari Yesus lahir di Prancis pada tahun 1873. Pada umur 15 tahun, ia membaktikan hidupnya dengan menjadi seorang biarawati di sebuah biara Karmelit; ia hidup di sana dengan kerendahan hati dan kesederhanaan dalam keyakinan total kepada kehendak Allah. Ia diangkat sebagai Pelindung/ Patron Misi pada tahun 1927, oleh karena keinginan mendalamnya untuk menjadi seorang misionaris dan kehendaknya untuk memberikan segala sesuatu bagi kebaikan orang lain. WYD memohon perlindungan St. Teresa dari Lisieux sebagai Pelindung Misi.
Doa: Berikanlah kepadaku semangat misionarismu, o Santa Teresa, untuk memberitakan Kristus ke seluruh tempat. Amin

Beato Yohanes Paulus II
Sahabat Kaum Muda


Paus Yohanes Paulus II, yang agung, adalah pencetus World Youth Day pada tahun 1984. Ia dipandang sebagai Paus Kaum Muda, ia berkarya dengan berdialog dengan kaum muda dan mengundang kaum muda untuk mengenali posisi dan misi mereka dalam Gereja. Dalam masa pontifikatnya yang begitu panjang, ia dengan gigih membimbing kaum muda Kristen yang terinspirasi dari Konsili Vatikan II. Dia berjuang sampai saat terakhir hidupnya dengan mewartakan kebahagian dan untuk memberikan dirinya kepada Kristus dan Bunda Maria, Perawan Maria. WYD memohon perlindungan Beato Yohanes Paulus II sebagai Sahabat Kaum Muda.
Doa: Berikan kepadaku, melalui perantaraanmu, rahmat untuk mendapatkan spirit sahabat sejati layaknya engkau yang adalah sahabat sejati kepada orang-orang muda. Amin.
 
PERANTARA DOA (Intercessor)

Santa Rosa dari Lima
Setia kepada Kehendak Allah

Isabel Flores lahir di Lima, Peru, pada tahun 1576. Rosa adalah nama panggilannya karena kecantikan wajahnya. Ia adalah Santa pertama dari benua Amerika dan dikenal akan kehidupan doa dan pertobatan. Ia mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, namun didepan semua itu, ia menghadapinya dengan ketabahan yang luar biasa, meniru Kristus yang malang dan tersalib. WYD memohon perantaraannya untuk menjadi seorang yang setia kepada kehendak Allah.
Doa: Tolonglah aku dalam pencarian akan kesetiaan kepada kehendak Allah dalam hidupku. Amin.


Beato Pier Giorgio Frassati
Dengan cinta yang luar biasa kepada orang-orang miskin dan Gereja



Lahir di Turin pada tanggal 6 April 1901. Pada kelahirannya, ia didiagnosa menderita gangguan sistem pernapasan sehingga ia segera dibaptis. Ia adalah sahabat bagi orang miskin, dengan melihat citra Kristus dalam diri mereka. Pada umur 18 tahun, ia bergabung dalam Persaudaraan Rosario Pollone dan Komunitas St. Vinsensius de Paulo. Ia selalu mencintai kerendahan hati, membaktikan dirinya untuk melakukan perbuatan baik. Dan memberikan hatinya kepada banyak orang. WYD menjadikan Beato Frassati sebagai pendoa bagi seseorang yang dengan teguh mencintai kaum miskin dan Gereja.
Doa: Bimbinglah aku untuk membuat pilihan dalam hidup yang lebih mementingkan untuk melayani dan mencintai Gereja dan sesamaku. Amin.  

Beata Chiara Luce Badano  
Yang sepenuhnya memberikan diri kepada Yesus


Lahir di Sassello di Italia. Ketika umurnya menginjak 10 tahun, ia mengalami pengalaman perjumpaan dengan Allah yang mengubah hidupnya dan hidup orang tuanya. Sejak saat itu, ia membaktikan hidupnya secara radikan kepada Injil, untuk mencintai semua orang di sekitar dia. Ketika ia berusia 18 tahun, ia didiagnosis menderita kanker tulang.  Ia hidup dengan keberanian yang besar menjalani setiap bagian dari penyakitnya. WYD memohon perantaraan doa Beata Chiara untuk berkomitmen total kepada Yesus.
Doa: Tolonglah aku mengatasi tantangan yang kuhadapi, pada hari kaum muda sehingga hidupku dapat menyerahkan hidupku seluruhnya kepada Yesus. Amin.

Beato Frederick Ozanam
Pelayan Kaum Miskin


Lahir di Milan, Italia. Ia hidup dalam atmosfer semangat kasih yang dalam, terutama dari teladan hidup orang tuanya. Dalam cinta terhadap isu eksistensial dan spiritual, Beato Ozanam mempelajari studi filosofi dimana ia menemukan argumen yang mendukung komitmen sosial orang-orang Katolik. Ia wafat di tahun 1853 pada usia 40 tahun, meninggalkan warisan berharga Konferensi Serikat Vinsensian  dan telah melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. WYD memohon perantaraan Beato Ozanam sebagai pelayan kaum miskin.
Doa Dengan perantaraanmu, semoga kami dengan sungguh-sungguh berbagi dengan kaum yang paling membutuhkan dan memberikan bantuan kepada yang menderita. Amin


Beato Adilio Daronch
Sahabat Kristus

Lahir pada Oktober 1908 di Dona Francisca, Brazil. Dari keluarga yang sederhana di kota terpencil di pedalaman Brazil. Sejak masa kecilnya, ia senang sekali berdoa dan melayani Perayaan Misa. Pada saat umurnya 16 tahun, ia dibunuh bersama dengan Pater Manuel Gomez Gonzalez oleh kaum revolusioner dalam perjalanan mengunjungi komunitas Kristiani di tempat yang jauh. WYD memohon perantaraan doa Beato Daronch untuk relasi persahabatan yang teguh dengan Kristus.
Doa: Semoga dengan mengikuti teladan kebajikanmu, kami boleh diterima sebagai sahabat-sahabat Kristus dalam hidup ini dan hidup yang akan datang. Amin.

Santa Teresa dari Andes
Hidup Kontemplatif dalam Kristus


Lahir di Chile pada tahun 1900. Sejak umur 6 tahun, ia membaktikan dirinya dengan datang tiap hari ke Perayaan Misa Kudus. Keteguhannya akan Ekaristi mengungkapkan betapa haus batinnya untuk bertemu Kristus. Banyak orang berkata bahwa sebelum menjadi Karmelit pada umur 17 tahun, ia menapaki cara pola hidup yang kudus dan banyak menarik jiwa-jiwa kepada Allah. Ia selalu sadar bahwa doa dan pengorbanannya dapat memperbaiki dan memurnikan dunia. Sekarang dalam makamnya kita menemukan kata-katanya: �Cinta lebih kuat.� WYD memohon doa perantaraan Santa Teresa untuk belajar hidup kontemplasi dalam Kristus.
Doa: Semoga dengan perantaraanmu, aku dapat menemukan dalam diriku keinginan untuk menyembah dan memuliakan Yesus tanpa henti. Amin.

Beato Jose de Anchieta
Rasul Brazil

Lahir pada tahun 1534 di Tenerife, Kepulauan Canary. Ia bergabung ke dalam Serikat Yesuit dan dikirim menjadi misionaris ke Brazil. Ia ditahbiskan pada tahun 1566 dan melayani sebagai superior komunitas dan kepala semua Misi di Brazil, dengan bijaksana demi keselamatan setiap orang. Ia meninggal pada tahun 1597 dan menerima gelar �Rasul Brazil�. WYD memohon perantaraan doa Beato Anchieta sebagai Rasul Brazil dalam pelayanan Misi.
Doa: Seperti teladan hidupmu, semoga kami berkembang dan berbuah dalam aktivitas misionaris di seluruh negara kami. Amin.

Beato Isidore Bakanja
Martir Skapulir

Isidore lahir sekitar tahun 1890 di Bokendela, Kongo. Hidupnya sangat miskin dan bekerja sebagai petani upahan di lapangan. Ia dibaptis pada tahun 1986 berkat perjumpaannya dengan misionaris Karmelit yang memberikannya sebuah Rosario dan Skapulir Santa Perawan Maria Bunda Karmel. Ia memiliki devosi mendalam kepada Santa Perawan Maria. Ia sering berdoa dan bernyanyi sembari bekerja. Sekali waktu, ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya namun dengan mengabaikan perintah untuk melepaskan tanda imannya. Dia mengalami luka di punggung dan akhirnya meninggal. Karena luka yang parah. WYD memohon perantaraan doa Beato Isidore Bakanja sebagai Martir Skapulir.
Doa: Semoga dengan teladan imanmu, kami diteguhkan kembali melawan kesusahan dalam hidup kami dan kami pun dilindungi oleh Bunda Maria, bunda kita. Amin

Beata Suster Dulce
Duta Cinta Kasih

Beato Dulce lahir di Salvador pada tahun 1914. Sejak masih muda, ia menunjukkan semangat kasih. Dia dikenal akan ketekunan dan usahanya untuk merawat orang-orang sakit. Dia tidak pernah menutupkan pintu bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongannya. Ia bergabung ke dalam Kongregasi Suster-suster Misionaris Bunda Allah Yang Dikandung Tanpa Noda. Ia mendirikan beberapa asosiasi, sekolah dan rumah sakit. WYD memohon perantaraan doa Beata Suster Dulce sebagai Duta Cinta Kasih.
Doa: Berdoalah bagi kami, �oh malaikat baik dari Brazil�, sehingga kami boleh berbagi dengan sukacita segala karunia yang kami terima dengan mereka yang membutuhkan. Amin.

Santo Georgius
Pejuang Melawan Iblis

Dalam tradisi Gereja, St. Georgius adalah seorang prajurit romawi pada masa Kaisar Diokletianus. Ia bertobat dan menjadi seorang Kristen, dank arena alasan itu, ia dianiaya dan dipenggal. Sejak abad ke-4, ia dihormati dalam Gereja sebagai martir Kristus. Tradisi Gereja menggambarkan ia sebagai seorang berkuda yang menghadapi dan menaklukan seekor naga, yang menyimbolkan keteguhan iman. WYD memohon perantaraan St. Georgius sebagai pejuang melawan iblis.
Doa: Dengan teladanmu, semoga kami dikuatkan dalam iman dan dikuatkan dalam menghadapi serangan-serangan yang jahat dalam penantian kami akan kedatangan Kristus. Amin.

Beata Laura Vicuna
Martir Kemurnian

Lahir di Chile pada tahun 1891. Pada umur 10 tahun, ia menerima Komuni Pertama dan setelah itu ia mencoba mencintai Kristus dengan segala kemampuannya. Ia berjuang untuk membuat Kristus dikenal dan mencoba untuk memperbaiki perbuatan dosa orang banyak terhadapNya. Melihat ibunya yang hidup dalam dosa, ia mempersembahkan dirinya. Ia menderita sakit keras dan akhirnya dipanggil ke Hadirat Bapa saat umurnya mencapai 12 tahun. WYD memohon perantaraan doa Beata Laura Vicuna sebagai Martir Kemurnian.
Doa: Berikanlah kepadaku rahmat dan pertolongan untuk mematuhi kehendak Allah Bapa dengan hati yang murni. Amin.


St. Andreas Kim dan Para Martir Korea
Martir Evangelisasi


Pada awal abad ke-18, Iman Kristen datang pertama kali ke Korea. Sebuah kelompok mendapatkan bimbingan rohani oleh Pater Andreas Kim, imam pertama komunitas tersebut. Telah terjadi 3 kali penganiayaan terhadap orang-orang Kristen antara tahun 1839 dan 1866, ia meninggal bersama 102 martir lainnya, memberikan darahnya yang berharga bagi Gereja Katolik di Korea. WYD memohon perantaraan St. Andreas Kim dan Para Martir Korea sebagai Martir Evangelisasi.
Doa: Kami mohon berdoalah tanpa lelah bagi kami sehingga kami selalu disatukan kepada Kristus dan bertekun dalam iman kami sehingga kami boleh membawa kebenaranmu kepada mereka yang percaya kepada kami.


Beata Albertina Berkenbrock
Yang saleh dalam nilai-nilai Injil


Lahir di Santa Catarina pada April 1919. Pada umur 12 tahun, ia dibunuh karena ingin mempertahankan kemurniannya. Kabar tentang kemartiran dan kekudusannya tersebar begitu cepat. Ia adalah seorang anak perempuan yang membangun kepekaan besar dalam hubungannya dengan Allah dan sesamanya. WYD memohon perantaraan doanya sebagai yang saleh dalam nilai-nilai Injil.
Doa: Semoga melalui perantaraanmu, aku menemukan kebahagiaan yang datang dari ketekunan dalam menghidupi nilai-nilai Injil. Amin. 

Semoga teladan Para Kudus ini meneguhkan iman kita. Diterjemahkan oleh Katolisitas Indonesia dari www.rio2013.com

Dominus illuminatio mea!